JUSTISI.ID || KARAWANG - Dalam upaya menjaga dan melestarikan budaya pencak silat sebagai warisan tak ternilai, Parade Pencak Silat Karawang digelar dengan antusiasme tinggi di Dusun Rengas, Desa Karyabakti, Kecamatan Batujaya, pada kamis (tanggal 12/09/2024 acara). Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Pencak Silat Nusantara (KPSN) bekerja sama dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Karawang, dan berhasil menarik perhatian masyarakat setempat.
Hadir dalam acara tersebut Ketua IPSI Karawang, H. Acep Jamhuri, M.Si, beserta Wakil Ketua IPSI Karawang, Ardawi. Beberapa tokoh budaya lokal dan pesilat dari berbagai perguruan juga ikut meramaikan acara, mempersembahkan keahlian bela diri mereka di panggung yang penuh semangat.
Dalam sambutannya, Acep Jamhuri menegaskan pentingnya pencak silat sebagai simbol kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Pencak silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga identitas budaya yang harus kita wariskan kepada generasi mendatang. Karawang, sebagai Tanah Pangkal Perjuangan, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga warisan ini,” ujarnya dengan penuh semangat.
Wakil Ketua IPSI Karawang, Ardawi, juga turut menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat, khususnya para orang tua yang mendukung anak-anak mereka untuk mengikuti parade tersebut.
“Terima kasih kepada ibu-ibu dan bapak-bapak yang telah mendampingi putra-putrinya untuk turut serta dalam parade ini. Pencak silat harus terus berkembang di seluruh wilayah, termasuk Batujaya,” ungkapnya.
Ardawi juga menambahkan, “Saya mulai menggagas pengembangan pencak silat di Batujaya sejak 2011, saat itu belum terdaftar di IPSI Karawang. Kini, Alhamdulillah, sudah terdaftar dan mulai berkembang dengan baik di wilayah ini.”
Parade ini diikuti oleh berbagai perguruan silat dari wilayah Karawang, yang memamerkan keterampilan bertarung dan seni gerak silat yang memukau penonton. Antusiasme warga terlihat jelas dengan hadirnya ratusan orang yang memadati acara ini.
Acara Parade Pencak Silat ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi upaya untuk memperkuat identitas budaya lokal, serta memperkenalkan seni bela diri tradisional Indonesia kepada generasi muda agar mereka turut mencintai dan melestarikannya.
( Link )