Makam Kyai Panembahan Adipati Singaperbangsa |
JUSTISI.ID || KARAWANG - Peringatan HUT Kabupaten Karawang yang ke-391 kali ini memiliki kesan yang berbeda dari sebelumnya. Tanggal 14 September diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Karawang, yang merujuk pada naskah Piagam Pelat Kuningan Kandang Sapi Gede. Piagam ini diberikan oleh Sultan Agung Mataram kepada Kyai Panembahan Adipati Singaperbangsa sebagai legitimasi penyerahan kekuasaan wilayah Karawang. Naskah tersebut ditulis pada tahun Alip, tanggal 10 bulan Mulud tahun 1633. Berdasarkan tanggal yang tercantum dalam piagam, hari jadi Kabupaten Karawang ditetapkan pada 10 Mulud 1633 (14 September 1633).
Menariknya, tanggal 14 September kali ini bertepatan dengan 10 Mulud, sama seperti 391 tahun yang lalu ketika Kabupaten Karawang berdiri. Hal ini menambah keistimewaan peringatan tahun ini.
Dalam rangka memperingati HUT ke-391, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang telah menyelenggarakan berbagai acara, mulai dari Gebyar UMKM, Pekan Raya Karawang, Pencatatan Rekor MURI, hingga Helaran Budaya yang dihadiri oleh sebagian besar masyarakat Karawang. Salah satu hal menarik dari perayaan ini adalah prosesi penggantian kain pada batu nisan makam Kyai Panembahan Adipati Singaperbangsa, pemimpin pertama Karawang, yang dilaksanakan satu hari sebelum HUT ke-391.
Prosesi Sakral Penggantian Kain Nisan Kyai Panembahan Adipati Singaperbangsa |
Prosesi ini memiliki nilai kesakralan karena biasanya dilakukan oleh juru kunci makam. Ustadz Cahya, Juru Kunci Manggung Jaya, menjelaskan bahwa penggantian kain nisan ini biasanya dilakukan tidak sembarangan. Namun, tahun ini berbeda karena 14 September bertepatan dengan 10 Mulud. Oleh karena itu, kesempatan ini diberikan kepada keturunan langsung Kyai Panembahan Singaperbangsa.
Mas Shofa S. Zakaria, generasi ke-11 dari Kyai Panembahan Adipati Singaperbangsa, diberi kepercayaan untuk mengganti kain nisan tersebut. Ustadz Cahya menyatakan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan Team Cagar Budaya Kabupaten Karawang agar prosesi ini dapat menjadi agenda rutin setiap memperingati HUT Karawang. Menurut Ustadz Cahya, Mas Shofa S. Zakaria merupakan sosok yang tepat untuk prosesi sakral ini, tidak hanya karena hubungan darahnya tetapi juga sebagai tokoh muda berpengaruh. Dengan simbolis ini, diharapkan Karawang dapat semakin memperkuat marwahnya sebagai Kota Pangkal Perjuangan.
(Red)