BREAKING NEWS

Loading...

Safety first Tidak di Lengkapi,Pembayaran di Ulur - Ulur ,Pekerja Meradang.Kami Juga Punya Keluarga Yang Harus di Nafkahi.

Selasa, 24 September 2024, Selasa, September 24, 2024 WIB Last Updated 2024-10-17T20:31:10Z
'Advertisement'ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dok Poto Ilustrasi Rumah sakit

JUSTISI ID || KARAWANG - Kisruhnya pembayaran proyek gedung baru lantai 6 dan 7 di rumah sakit Primaya Hospital membuat meradang sebagian para pekerja,di aku oleh pihak" D "sampai saat ini dirinya belum menerima penyelesaian dari sebagian yang sudah mereka kerjakan dari pihak Vendor PT Java Nayla.lebih mirisnya lagi para pekerja di lapangan tidak di sertai dengan perlengkapan safety first sebagai alat pelindung diri yang lengkap sehingga rawan akan kecelakaan.namun di sayangkan pihak pemborong PT JAVA NAYLA seperti santai - santai saja dengan keteledoran yang mereka perbuat.24/09/2024

Di akui ( D ) selaku pihak mandor kuli pada awak media ini mengatakan,pihaknya sudah mau berjalan selama 1 bulan belum ia terima kembali.namun saat di pertanyakan pada pihak perwakilan PT Java Nayla selalu berdalih pekerjaan harus di selesaikan mencapai titik progres 100 persen baru akan turun kembali perihal pembayaran hanya di kasih kasbon saja,"jelasnya 

Dengan adanya kejadian tersebut "jelas Dudung melanjutkan, kami dari pihak para pekerja merasa keberatan,yang di sayangkan dari pihak kami.saat berusaha bermediasi dengan pihak perwakilan PT Java Nayla "Tarmuji" sebagai pihak mandor selalu berdalih dan menyalahkan kami.iapun kekeuh mengatakan bahwa pekerjaan belum beres belum mencapai 100 persen jadi pihak PT Java Nayla belum bisa memberikan haknya,"sambungnya

Dok Poto pekerja Tanpa APD 

Kami tidak minta muluk - muluk kami hanya ingin meminta hak kami saja.hak para pekerja terserah mau bagaimanapun dalih nya mandor PT Java nayla.yang paling penting kami meminta hak para pekerja saja kedua tolong kami fasilitasi dengan Safety First yang lengkap demi menjaga keselamatan para pekerja juga ,"timpalnya

Lebih lanjut ( D ) mengatakan , kami dan para pekerja meminta kejelasan dari pihak perwakilan perusahaan perihal hak kami yang sampai sekarang belum kami terima.semua catatan dari awal ada semua kang bukti - bukti nya.menyoal perjanjian kami tidak merasa tanda tangan kalau pekerjaan harus mencapai 100 persen baru kami terima pembayaran .yang kami bicarakan disini pembayaran bukan kebijakan.seharusnya PT Java Nayla paham kami dan pekerja juga mempunyai keluarga yang harus di nafkahi,"katanya dengan nada mengeluh.

Harapan kami ( D ) menambahkan,terkait Kisruhnya pembayaran ini ada ruang mediasi dari pihak Primaya Hospital menengahi pihak kami dari para pekerja dan PT Java nayla.bukan malah sebaliknya.kami hanya meminta hak kami dari yang sudah kami kerjakan itu saja simple ko. tidak aneh - aneh,"pungkasnya

( D'Soekarya )  
Komentar

Tampilkan

Terkini